B
|
intang merupakan
benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat
bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak
menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari
bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri.
Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya
sendiri (bintang nyata).
“Semua benda masif (bermassa antara 0,08
hingga 200 massa matahari)
yang sedang dan pernah melangsungkan pembangkitan energi melalui
reaksi fusi nuklir.”
Dalam astronomi, klasifikasi bintang adalah
peng-klasifikasian bintang-bintang berdasarkan
kuat beberapa garis serapan pada pola spektrum,
dan besarnya luminositas. Kuat garis serapan, khususnya garis-garis serapan atom hidrogen,
diperoleh dari analisis pola spektrum bintang yang didapatkan dari pengamatan
spektroskopi. Adanya sebuah keteraturan dalam semua garis-garis
spektral (tidak hanya hidrogen) jika penggolongan bintang-bintang tersebut
diurutkan menjadi O, B, A, F, G, K, M. Kelas lainnya dihilangkan karena
ditemukan bahwa beberapa di antaranya sebenarnya merupakan kelas yang sama.
Untuk mengingat urutan penggolongan ini biasanya digunakan kalimat "Oh Be A Fine Girl Kiss Me". Pada mulanya urutan pola
spektrum ini diduga karena perbedaan susunan kimia atmosfer bintang.
Tetapi kemudian disadari bahwa urutan tersebut sebenarnya merupakan urutan
temperatur permukaan bintang.
Berikut pengklasifikasian bintang tersebut :
1. Kelas spektra O
Berwarna biru, temperatur > 30.000 K, garis-garis He terionisasi, garis N terionisasi 2x, garis Si terionisasi 3x, garis H tampak tapi lemah.
Contoh bintang : Alnitak, Bintang 10 Lacerta.
2. Kelas spektra B
Berwarna biru, temperatur 11.000 - 30.000 K, garis He netral, garis Si terionisasi 1 atau 2 x, garis O terionisasi, garis H tampak lebih jelas ketimbang kelas O.
Contoh bintang : Rigel, Spica.
3. Kelas spektra A
Berwarna biru, temperatur 7.500 - 11.000 K, garis H sangat kuat, garis Mg, Si, Fe, dan Ca terionisasi 1x, garis logam netral tampak lemah.
Contoh bintang : Sirius, Vega.
4. Kelas spectra F
Berwarna biru keputih-putihan, temperatur 6.000 - 7.500 K, garis H lebih lemah dari kelas A, garis Ca, Fe, Cr terionisasi 1x, garis Fe dan Cr netral.
Contoh bintang : Canopus, Procyon.
5. Kelas spectra G
Berwarna putih kekuning-kuningan, temperatur 5.000 - 6.000 K, garis H lebih lemah, garis Ca terionisasi, pita molekul G-Band sangat kuat.
Contoh bintang : Capella, Matahari.
6. Kelas spectra K
Berwarna jingga kemerah-merahan, temperatur 3.500 - 5.000 K, garis H sangat lemah, garis logam netral mendominasi, Pita Titanium Oksida tampak.
Contoh bintang : Arcturus, Aldebaran.
7. Kelas spectra M
Berwarna merah, temperature 2.500 - 3.000 K, pita molekul Titanium Oksida sangat mendominasi, garis logam netral tampak dengan jelas..
Contoh bintang : Betelgeuse, Antares.
Selain penggolongan kelas spectra O-B-A-F-G-K-M, ada juga yang
mengklasifikasikan ke dalam kelas W-O-B-A-F-G-K-M-R-N-S. Untuk mudah
mengingatnya, bisa menggunakan jembatan keledai
Wow-Oh-Be-A-Fine-Girl-Kiss-Me-Right-Now-Sweetie. Dari situ terlihat bahwa
bintang yang paling panas warnanya justru biru, bukan merah. Semakin merah
suatu bintang, maka semakin dingin suhunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar