RAINBOW AFTER THE RAIN
Minggu, 14 September 2014
"Korean Fan Fiction"
By : Indah Anggreni Cast : Hwang Min Ah Kyu
Hyun Ga Eun
Neul “Sebaiknya…kau pergi..
Kau tak usah hiraukan aku.. “
Pengembangan Peserta Didik "Krisis Kepercayaan Diri"
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena dengan penyertaan-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Krisis Kepercayaan Diri Pada Remaja”. Meskipun terdapat
rintangan atau hambatan yang dialami dalam proses penyusunan, tapi akhirnya
saya berhasil menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Saya
mengucapkan terima kasih kepada Dra. Sumarni M.Pd sebagai dosen mata kuliah Pengembangan
Peserta Didik di Universitas Palangka Raya yang telah memberikan kesempatan
untuk menyelesaikan makalah ini yang berguna untuk menambah dan pengetahuan
terkhusus bagi saya sebagai penyusun.
Makalah
ini akan membahas mengenai apa itu percaya diri dan hubungannya dengan remaja,
faktor-faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri, dampak-dampak yang muncul
akibat rasa tidak percaya diri, dan solusi untuk mengatasi krisis kepercayaan
diri pada remaja.
Tentunya
ada hal – hal yang ingin saya berikan kepada masyarakat terutama kepada para
generasi muda dari hasil makalah ini.
Karena itu saya berharap semoga makalah yang saya buat ini menjadi sesuatu yang
berguna bagi kita bersama.
Palangka
Raya, 3 Juni 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………
…ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang………………………………………………………………...1
1.2
Tujuan Penulisan……………………………………………………………...2
1.3
Batasan Masalah……………………………………………………………....2
1.4
Rumusan Masalah…………………………………………………………….2
BAB
II KAJIAN TEORITIS
2.1
Pengertian Percaya
Diri……………………………………………………….3
2.2 Karakteristik Kepercayaan Diri……………………………………………….4
2.3
Aspek -
Aspek Kepercayaan Diri…………………………………………….5
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Rasa Percaya Diri dan Hubungannya dengan
Remaja…………….……..…...6
3.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Rasa Percaya Diri….…………………..8
3.3 Dampak – dampak Akibat Rasa Tidak
Percaya Diri………………………...10
3.4 Cara Mengatasi Krisis Kepercayaan Diri
…………………………………....13
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………...18
4.2 Saran………………………………………………………………………….18
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………......19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari, seseorang pasti mempunyai masalah. Salah satunya adalah
masalah yang ada pada dirinya, yaitu kepercayaan diri. Semua orang sebenarnya punya masalah
dengan istilah yang satu ini. Ada orang yang merasa telah kehilangan rasa
kepercayaan diri di hampir keseluruhan fase hidupnya. Hal itu dapat saja
terkait dengan persoalan misalnya : krisis diri, depresi, hilang kendali,
merasa tak punya masa depan, dan lain-lain.
Ada juga orang yang merasa belum percaya diri dengan apa yang dilakukannya atau
dengan apa yang ditekuninya. Ada juga orang yang merasa kurang
percaya diri ketika menghadapi situasi atau keadaan tertentu.
Percaya diri merupakan
salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang
yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki
pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka
tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya. Pada remaja rasa kepercayaan
diri sangatlah penting. Hal itu tidak lain untuk menunjukkan eksistabilitas
diri mereka di depan banyak orang. Namun, saat ini masih banyak remaja yang
tidak memiliki rasa percaya diri.
Masalah krisis
kepercayaan diri (krisis PD) pada remaja saat ini menjadi salah satu
masalah klasik yang selalu dialami oleh sebagian remaja kita. Sebenarnya,
masalah ini jika dibiarkan berlama-lama tanpa adanya perubahan dalam diri
remaja, dapat menjadi bumerang bagi remaja itu sendiri. Bisa jadi, potensi
yang ada dalam diri remaja justru terhambat karena hanya sebuah permasalahan
yang sebenarnya tidak perlu jadi masalah. Ataupun banyak dampak negatif lainnya
yang akan dialami seorang remaja akibat hal tersebut. Maka dari itu, dalam
makalah ini saya akan membahas tentang hal-hal yang berhubungan dengan topik
makalah ini, yaitu Krisis Kepercayaan
Diri Pada Remaja.
1.2. Tujuan Penulisan
Makalah
ini bertujuan untuk ;
1) Memenuhi
tugas Mata Kuliah Pengembangan Peserta Didik.
2) Membahas
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri.
3) Membahas
mengenai dampak-dampak yang muncul akibat rasa tidak percaya diri.
4) Memberi
informasi mengenai solusi bagaimana mengatasi krisis kepercayaan diri.
1.3. Batasan Masalah
Ruang
lingkup pembahasan dalam makalah ini adalah :
1) Pengertian
dari percaya diri dan hubungannya dengan masa remaja.
2) Faktor-faktor
yang mempengaruhi rasa percaya diri.
3) Dampak-dampak
yang muncul akibat rasa tidak percaya diri.
4) Solusi
untuk mengatasi krisis kepercayaan diri pada remaja.
1.4. Rumusan Masalah
Permasalahan
yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1) Apakah
hubungan rasa kepercayaan diri dengan proses perkembangan remaja ?
2) Apa
saja faktor-faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri ?
3) Apa
dampak-dampak yang akan muncul akibat adanya rasa tidak percaya diri ?
4) Bagaimana
solusi untuk mengatasi rasa tidak percaya diri, terkhusus pada remaja ?
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1 Pengertian Percaya Diri
Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dan
sikap seseorang terhadap kemampuan pada dirinya sendiri dengan menerima secara
apa adanya baik positif maupun negatif yang dibentuk dan dipelajari melalui
proses belajar dengan tujuan untuk kebahagiaan dirinya. Seseorang yang percaya
diri dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang sesuai dengan tahapan
perkembangan dengan baik, merasa berharga, mempunyai keberanian, dan kemampuan
untuk meningkatkan prestasinya, mempertimbangkan berbagai pilihan, serta
membuat keputusan sendiri merupakan perilaku yang mencerminkan percaya diri (Lie,
2003). (http://tulisantantim.wordpress.com)
Percaya diri adalah modal dasar seorang manusia dalam memenuhi
berbagai kebutuhan sendiri. Seseorang mempunyai kebutuhan untuk kebebasan berfikir
dan berperasaan sehingga seseorang yang mempunyai kebebasan berfikir dan
berperasaan akan tumbuh menjadi manusia dengan rasa percaya diri. Salah satu
langkah pertama dan utama dalam membangun rasa percaya diri dengan memahami dan
meyakini bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Kelebihan yang ada didalam diri seseorang harus dikembangkan dan dimanfaatkan
agar menjadi produktif dan berguna bagi orang lain (Hakim,
2002). (http://tulisantantim.wordpress.com) Kepercayaan diri merupakan
suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga dalam
tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal
yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam
berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal
kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Lauster menggambarkan bahwa orang yang
mempunyai kepercayaan diri memiliki ciri-ciri tidak mementingkan diri sendiri
(toleransi), tidak membutuhkan dorongan orang lain, optimis dan gembira.
Lauster (2002:4) (http://tulisantantim.wordpress.com)
Percaya diri
berawal dari tekad pada diri sendiri, untuk melakukan segalanya yang kita
inginkan dan butuhkan dalam hidup. Percaya diri terbina dari keyakinan diri sendiri,
sehingga kita mampu menghadapi tantangan hidup apapun dengan berbuat sesuatu.
Angelis (2003:10) (http://tulisantantim.wordpress.com)
Kepercayaan diri
dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan terhadap diri sendiri yang dimiliki
oleh setiap orang dalam kehidupannya serta bagaimana orang tersebut memandang
dirinya secara utuh dengan mengacu pada konsep diri. Rahmat (2000:109). (http://tulisantantim.wordpress.com)
Percaya diri adalah kondisi mental atau
psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk
berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki
konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering
menutup diri. (Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87)). (http://bambang-rustanto.blogspot.com)
2.2 Karakteristik
Kepercayaan diri
Berbagai
karakteristik individu yang memiliki kepercayaan diri
telah banyak diungkapkan oleh beberapa ahli. Menurut
Lauster (2002:4) terdapat beberapa karakteristik untuk menilai
kepercayaan diri individu, diantaranya:
(1) Percaya kepada kemampuan
sendiri, yaitu suatu keyakinan atas diri sendiri terhadap segala fenomena yang
terjadi yang berhubungan dengan kemampuan individu untuk mengevaluasi serta
mengatasi fenomena yang terjadi tersebut.
(2) Bertindak mandiri
dalam mengambil keputusan, yaitu dapat bertindak dalam mengambil keputusan
terhadap apa yang dilakukan secara mandiri tanpa adanya keterlibatan orang
lain. Selain itu, mempunyai kemampuan untuk meyakini tindakan yang
diambilnya tersebut.
(3) Memiliki konsep diri yang positif, yaitu
adanya penilaian yang baik dari dalam diri sendiri, baik dari pandangan
maupun tindakan yang dilakukan yang menimbulkan rasa positif terhadap diri
sendiri.
(4) Berani mengungkapkan pendapat, yaitu adanya
suatu sikap untuk mampu mengutarakan sesuatu dalam diri yang ingin diungkapkan
kepada orang lain tanpa adanya paksaan atau hal yang dapat menghambat
pengungkapan perasaan tersebut. (http://bambang-rustanto.blogspot.com)
2.3 Aspek-Aspek
Kepercayaan diri
Menurut Lauster (Ghufron,
2010:35) ada beberapa aspek dari kepercayaan diri sebagai berikut:
(1) Keyakinan akan kemampuan diri, yaitu sikap
positif seseorang tentang dirinya bahwa dia bersungguh-sungguh akan apa yang
dilakukannya.
(2)
Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam
menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemauan.
(3) Obyektif yaitu orang yang percaya diri
memandang permasalahan atau segala sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya,
bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri.
(4) Bertanggung jawab yaitu seseorang yang
bersedia untuk menanggung segala sesuatu yang menjadi konsekuensinya.
(5) Rasional dan realistis yaitu analisa tehadap
suatu masalah, suatu hal, suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang
diterima oleh akal sesuai dengan kenyataan. (http://bambang-rustanto.blogspot.com)
Menurut Thursan Hakim
(2002:6) rasa percaya diri tidak muncul begitu saja pada diri seseorang
ada proses tertentu didalam pribadinya sehingga terjadilah pembentukan rasa
percaya diri.Terbentuknya rasa percaya diri yang kuat terjadi melalui proses: Pertama terbentuknya
kepribadian yang baik sesuai dengan proses perkembangan yang melahirkan
kelebihan-kelebihan tertentu. Kedua pemahaman seseorang
terhadap kelebihan-kelebihan yang dimilikinya dan melahirkan keyakinan kuat
untuk bisa berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan
kelebihannya. Ketiga pemahaman dan reaksi positif seseorang
terhadap kelemahan-kelemahan yang dimilikinya agar tidak menimbulkan rasa
rendah diri atau rasa sulit menyesuaikan diri. Keempat pengalaman
didalam menjalani berbagai aspek kehidupan dengan menggunakan segala kelebihan
yang ada pada dirinya. (http://bambang-rustanto.blogspot.com)
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa
aspek-aspek dari rasa percaya diri yaitu kemampuan yang dimiliki individu untuk
mengembangkan diri, berpikir realistis , tidak mudah putus asa, bertindak
dengan tegas,selalu berpikiran positif. (http://bambang-rustanto.blogspot.com)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Rasa
Percaya Diri dan Hubungannya dengan Remaja
Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang
sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas
kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan
ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat
menerimanya. Menurut ahli Psikologi Sigmund Fred,
kepercayaan diri adalah sesuatu tingkatan rasa sugesti tertentu yang berkembang
dalam diri seseorang sehingga merasa yakin dalam berbuat sesuatu. Menurut
Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya diri
adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan
kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan.
Masa remaja dikenal sebagai salah satu periode dalam
rentang kehidupan manusia yang memiliki beberapa keunikan tersendiri. Keunikan
tersebut bersumber dari kedudukan masa remaja sebagai periode transisional
antara masa kanak-kanak dan masa dewasa atau yang lebih kita kenal dengan
pubertas. Kita semua mengetahui bahwa antara anak-anak dengan orang dewasa ada
beberapa perbedaan yang selain bersifat biologis atau fisiologis juga bersifat
psikologis.
Masa
ini sikap individu mengalami berbagai perubahan baik fisik maupun psikis.
Perubahan yang tampak jelas adalah perubahan fisik, dimana tubuh berkembang
pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai pula dengan
berkembangnya kapasitas reproduktif. Selain itu remaja juga berubah secara
kognitif dan mulai mampu berpikir abstrak seperti orang dewasa. Pada periode
ini pula remaja mulai melepaskan diri secara emosional dari orang tua dalam
rangka menjalankan peran sosialnya yang baru sebagai orang dewasa.
Pada
masa pubertas dapat dikatakan bahwa ciri umum yang menonjol pada masa remaja
adalah berlangsungnya perubahan itu sendiri, yang dalam interaksinya dengan
lingkungan sosial membawa berbagai dampak pada perilaku remaja. Pubertas merupakan periode yang singkat,
namun bagi sebagian orang dianggap sebagai periode yang sulit bagi remaja dan
mempengaruhi keadaan fisik dan psikologis remaja di masa selanjutnya.
Remaja laki – laki
dan perempuan dalam memasuki masa remaja atau praremaja yaitu sama-sama
memiliki perubahan fisik yang nyata. Adanya perubahan fisik tersebut
menyebabkan timbulnya rasa tidak percaya diri,
seperti tubuhnya dinilai kurang / tidak ideal baik oleh orang lain
maupun oleh dirinya sendiri, atau merasa tidak memiliki kelebihan yang bisa
dipakai sebagai modal dalam bergaul. Rasa kurang percaya diri ini kemudian
menyebar ke hal-hal yang lain, misalnya malu untuk berhubungan dengan orang
lain, tidak percaya diri untuk tampil di muka umum, menarik diri, pendiam,
malas bergaul dengan lawan jenis atau bahkan kemudian menjadi seorang yang
pemarah, sinis, dan lain-lain. Rasa percaya diri ini sebenarnya merupakan salah satu indikator
kecerdasan emosional yang berhubungan dengan kemampuan untuk memahami kelebihan
dan kekurangan yang dimiliki oleh seorang remaja. Lebih lanjut dikatakan bahwa
remaja yang memiliki rasa percaya diri yang besar, secara tidak langsung juga
akan memperbesar peluang keberhasilan remaja dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan yang merupakan bagian dari suatu tatanan interaksi sosial.
Berdasarkan literatur ilmiahnya, ada
beberapa istilah yang terkait dengan persoalan rasa percaya diri, antara lain :
1. Self-concept:
bagaimana Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana Anda
melihat potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan
diri anda secara keseluruhan.
2. Self-esteem:
sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauhmana Anda
punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda, sejauh
mana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di
dalam diri Anda
3. Self efficacy:
sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki untuk bisa
menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to successed).
Ini yang disebut dengan general self-efficacy. Atau juga, sejauhmana Anda
meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan tertentu. Ini
yang disebut dengan specific self-efficacy.
4. Self-confidence: sejauhmana Anda punya
keyakinan terhadap penilaian Anda atas kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa
merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self confidence itu adalah
kombinasi dari self esteem dan self-efficacy .
Orang yang punya kepercayaan diri rendah atau kehilangan
kepercayaan diri memiliki perasaan negatif terhadap dirinya, memiliki keyakinan
lemah terhadap kemampuan dirinya dan punya pengetahuan yang kurang akurat
terhadap kapasitas yang dimilikinya. Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup
sehari-hari, orang yang memiliki kepercayaan rendah atau telah kehilangan
kepercayaan, cenderung merasa / bersikap sebagai berikut :
1.
Tidak memiliki sesuatu (keinginan,
tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh-sungguh.
2. Tidak memiliki keputusan melangkah yang
decissive (ngambang).
3. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi
masalah atau kesulitan.
4. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan
atau setengah-setengah.
5.
Sering gagal dalam menyempurnakan
tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal).
6. Canggung dalam menghadapi orang.
7.
Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan
berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan.
8. Sering memiliki harapan yang tidak realistis.
9. Terlalu perfeksionis.
10. Terlalu sensitif (perasa).
9. Terlalu perfeksionis.
10. Terlalu sensitif (perasa).
3.2 Faktor
– faktor yang Mempengaruhi Rasa Percaya Diri
Kepercayaan
diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal:
a) Faktor internal, meliputi:
1. Konsep diri.
a) Faktor internal, meliputi:
1. Konsep diri.
Terbentuknya keperayaan diri pada
seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri yang diperoleh dalam
pergaulan suatu kelompok. Menurut
Centi (1995), konsep diri merupakan gagasan tentang dirinya sendiri.
Seseorang yang mempunyai rasa rendah diri biasanya mempunyai konsep diri
negatif, sebaliknya orang yang mempunyai rasa percaya diri akan memiliki konsep
diri positif.
2. Harga diri.
Menurut Meadow (dalam Kusuma, 2005 ) Harga diri yaitu penilaian yang dilakukan
terhadap diri sendiri. Orang yang memiliki harga diri tinggi akan menilai
pribadi secara rasional dan benar bagi dirinya serta mudah mengadakan hubungan
dengan individu lain. Orang yang mempunyai harga diri tinggi cenderung melihat
dirinya sebagai individu yang berhasil percaya bahwa usahanya mudah menerima
orang lain sebagaimana menerima dirinya sendiri. Akan tetapi orang yang
mempuyai harga diri rendah bersifat tergantung, kurang percaya diri dan
biasanya terbentur pada kesulitan sosial serta pesimis dalam pergaulan.
3. Kondisi fisik.
Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh
pada kepercayaan diri. Anthony (1992) mengatakan penampilan fisik merupakan
penyebab utama rendahnya harga diri dan percaya diri seseorang. Lauster (1997)
juga berpendapat bahwa ketidakmampuan fisik dapat menyebabkan rasa rendah diri
yang kentara.
4.
Pengalaman hidup.
Menurut
Lauster (1997) mengatakan bahwa kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman yang
mengecewakan adalah paling sering menjadi sumber timbulnya rasa rendah diri.
Lebih lebih jika pada dasarnya seseorang memiliki rasa tidak aman, kurang kasih
sayang dan kurang perhatian.
b) Faktor eksternal meliputi:
1. Pendidikan.
Pendidikan mempengaruhi kepercayaan diri
seseorang. Anthony
(1992) lebih lanjut
mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan yang rendah cenderung membuat individu
merasa dibawah kekuasaan yang lebih pandai, sebaliknya individu yang
pendidikannya lebih tinggi cenderung akan menjadi mandiri dan tidak perlu
bergantung pada individu lain. Individu tersebut akan mampu memenuhi keperluan
hidup dengan rasa percaya diri dan kekuatannya dengan memperhatikan situasi
dari sudut kenyataan.
2. Pekerjaan.
Rogers (dalam Kusuma,2005) mengemukakan bahwa bekerja dapat
mengembangkan kreatifitas dan kemandirian serta rasa percaya diri. Lebih lanjut
dikemukakan bahwa rasa percaya diri dapat muncul dengan melakukan pekerjaan,
selain materi yang diperoleh. Kepuasan dan rasa bangga di dapat karena mampu mengembangkan
kemampuan diri.
3. Lingkungan dan Pengalaman hidup.
Lingkungan disini merupakan lingkungan
keluarga dan masyarakat. Dukungan yang baik yang diterima dari lingkungan
keluarga seperti anggota kelurga yang saling berinteraksi dengan baik akan
memberi rasa nyaman dan percaya diri yang tinggi. Begitu juga dengan lingkungan
masyarakat semakin bisa memenuhi norma dan diterima oleh masyarakat, maka
semakin lancar harga diri berkembang (Centi,
1995).
Sedangkan pembentukan kepercayaan diri juga bersumber dari pengalaman pribadi yang dialami seseorang dalam perjalanan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan psikologis merupakan pengalaman yang dialami seseorang selama perjalanan yang buruk pada masa kanak kanak akan menyebabkan individu kurang percaya diri (Drajat, 1995).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri pada individu, yaitu faktor internal dan eksternal.Faktor internal meliputi konsep diri, harga diri dan keadaan fisik. Faktor eksternal meliputi pendidikan, pekerjaan, lingkungan dan pengalaman hidup.
Sedangkan pembentukan kepercayaan diri juga bersumber dari pengalaman pribadi yang dialami seseorang dalam perjalanan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan psikologis merupakan pengalaman yang dialami seseorang selama perjalanan yang buruk pada masa kanak kanak akan menyebabkan individu kurang percaya diri (Drajat, 1995).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri pada individu, yaitu faktor internal dan eksternal.Faktor internal meliputi konsep diri, harga diri dan keadaan fisik. Faktor eksternal meliputi pendidikan, pekerjaan, lingkungan dan pengalaman hidup.
3.3 Dampak
– dampak Akibat Rasa Tidak Percaya Diri
Banyak
sekali akibat buruk yang diakibatkan oleh rasa tidak percaya diri ini. Namun menurut
saya ada lima point penting akibat dari tidak adanya rasa Percaya Diri. Lima point tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tidak percaya
diri akan membuat kita terlambat untuk bertindak
Ketika kita ingin melangkah untuk meraih sesuatu dan yang ada pada diri kita adalah rasa tidak percaya diri, saya yakin kita akan merasa berat untuk melangkah. Katakutan akan kegagalan dan merasa tidak mampu seringkali melahirkan ketidakpercayaan diri seseorang. Ketika itu yang terjadi maka orang tersebut akan terlambat untuk bertindak. Ada ungkapan yang mengatakan “ Kesempatan tidak datang untuk kedua kalinya “. Dari sini sudahlah jelas bahwa kesempatan sangat terikat erat dengan waktu. Seharusnya setiap peluang yang ada, sekecil apapun itu harus segera kita manfaatkan sebaik-baiknya. Namun jika kita sendiri tidak percaya diri untuk mengambil peluang tersebut yang terjadi adalah kita akan terlambat mengambil peluang tersebut sehingga peluang itu diambil oleh orang lain.
Ketika kita ingin melangkah untuk meraih sesuatu dan yang ada pada diri kita adalah rasa tidak percaya diri, saya yakin kita akan merasa berat untuk melangkah. Katakutan akan kegagalan dan merasa tidak mampu seringkali melahirkan ketidakpercayaan diri seseorang. Ketika itu yang terjadi maka orang tersebut akan terlambat untuk bertindak. Ada ungkapan yang mengatakan “ Kesempatan tidak datang untuk kedua kalinya “. Dari sini sudahlah jelas bahwa kesempatan sangat terikat erat dengan waktu. Seharusnya setiap peluang yang ada, sekecil apapun itu harus segera kita manfaatkan sebaik-baiknya. Namun jika kita sendiri tidak percaya diri untuk mengambil peluang tersebut yang terjadi adalah kita akan terlambat mengambil peluang tersebut sehingga peluang itu diambil oleh orang lain.
2. Tidak percaya diri akan membuat orang
melakukan kesalahan-kesalahan / kekeliruan-kekeliruan yang tidak perlu
Orang yang tidak mempunyai rasa percaya diri akan melakukan tindakan-tindakan yang mudah digoyahkan karena tindakan-tindakan tersebut didasarkan tanpa keyakinan yang kuat. Orang tersebut akan setengah-setengah dalam bertindak, antara harus maju kedepan atau mundur kebelakang. Dalam kondisi demikian maka yang muncul adalah tindakan-tindakan yang didasari antara kemauan dan ketidak-mauan dan alhasil akan membuat orang tersebut mudah melakukan kekeliruan ataupun kesalahan yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Jika sudah begitu bisa jadi akan membuat orang tersebut semakin tidak percaya diri atas kekliruan / kesalahan yang sering dia lakukan.
Orang yang tidak mempunyai rasa percaya diri akan melakukan tindakan-tindakan yang mudah digoyahkan karena tindakan-tindakan tersebut didasarkan tanpa keyakinan yang kuat. Orang tersebut akan setengah-setengah dalam bertindak, antara harus maju kedepan atau mundur kebelakang. Dalam kondisi demikian maka yang muncul adalah tindakan-tindakan yang didasari antara kemauan dan ketidak-mauan dan alhasil akan membuat orang tersebut mudah melakukan kekeliruan ataupun kesalahan yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Jika sudah begitu bisa jadi akan membuat orang tersebut semakin tidak percaya diri atas kekliruan / kesalahan yang sering dia lakukan.
3. Tidak percaya diri akan memunculkan
hasil yang tidak maksimal
Bagaimana mungkin hasil maksial akan tercapai jika kita tidak percaya diri dengan kemampuan kita dan tidak percaya bahwa kita bisa. Hasil yang maksimal akan tercipta dengan keyakinan dan usaha yang maksimal pula. Jika dari awal kita sudah tidak percaya diri untuk melakukan sesuatu sudah bisa dipastikan kita tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Bagaimana mungkin hasil maksial akan tercapai jika kita tidak percaya diri dengan kemampuan kita dan tidak percaya bahwa kita bisa. Hasil yang maksimal akan tercipta dengan keyakinan dan usaha yang maksimal pula. Jika dari awal kita sudah tidak percaya diri untuk melakukan sesuatu sudah bisa dipastikan kita tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.
4. Tidak percaya
diri akan membuat orang menjadi penuh penyesalan
Dari ketiga akibat yang sudah dijelaskan sebelumnya maka akan bermuara pada satu akibat yaitu “ penyesalan “. Ketika kita terlambat untuk bertindak, sering melakukan kekeliruan yang tidak perlu karena kita ragu dalam melakukan sesuatu, setengah-setengah dalam melakukan sesuatu, tidak yakin dengan kekuatan yang ada pada dirinya dan tidak yakin kalau sebenarnya dia bisa yang akan didapatkan adalah hasil yang tidak maksimal atau bahkan kegagalan, Dari hasil yang tidak maksimal ataupun kegagalan itu tentunya yang akan muncul adalah “ penyesalan “.
Dari ketiga akibat yang sudah dijelaskan sebelumnya maka akan bermuara pada satu akibat yaitu “ penyesalan “. Ketika kita terlambat untuk bertindak, sering melakukan kekeliruan yang tidak perlu karena kita ragu dalam melakukan sesuatu, setengah-setengah dalam melakukan sesuatu, tidak yakin dengan kekuatan yang ada pada dirinya dan tidak yakin kalau sebenarnya dia bisa yang akan didapatkan adalah hasil yang tidak maksimal atau bahkan kegagalan, Dari hasil yang tidak maksimal ataupun kegagalan itu tentunya yang akan muncul adalah “ penyesalan “.
5) Tidak
Percaya Diri akan membuat orang lain berlaku semena – mena terhadap orang yang
ditindasnya. Hal tersebut seringkali terjadi di
lingkungan pergaulan anak remaja. Contohnya saja seperti Bullying. Bullying diartikan sebagai penyalahgunaan kekuasaan atau
kekuatan yang dilakukan seseorang atau kekuatan yang dilakukan seseorang atau
sekelompok orang terhadap seseorang atau kelompok lain yang dilakukan berulang
kali dengan sengaja dengan tujuan berbuat korban menjadi depresi dan tidak berdaya.
Bullying sering kali terlihat sebagai perilaku pemaksaan atau
usaha menyakiti secara fisik ataupun psikologis terhadap seseorang atau
kelompok yang lebih ”lemah” oleh seseorang atau sekelompok orang yang
mempersepsikan dirinya lebih ”kuat”.
Bullying dibedakan
menjadi bullying verbal dan Bullying mental/psikologis.
Bullying verbal : Ini
jenis bullying yang juga bisa terdeteksi karena bisa tertangkap indra
pendengaran kita. Contohnya memaki, menghina, meneriaki, mempermalukan didepan hukum,
menuduh, menyoraki, menebar gossip, memfitnah, menolak.
Bullying mental/ psikologis :
Ini jenis
bullying yang paling berbahaya karena tidak tertangkap oleh mata atau telinga
kita jika kita tidak cukup awas mendeteksinya. Praktik bullying ini terjadi
diam-diam dan diluar radar pemantauan, contoh:
- Memandang
sinis
- Memandang
penuh ancaman
- Mempermalukan
di depan umum
- Mendiamkan
- Mengucilkan
- Meneror
lewat pesan pendek atau email
- Memandang
yang merendahkan
- Memelototi
- Mencibir
Berikut beberapa ciri orang yang biasanya menjadi korban
Bullying, antara lain :
● Si penyendiri. Beberapa anak muda yang kurang pintar bergaul
mengasingkan diri dari orang lain dan menjadi mangsa empuk para pem-bully.
● Anak muda yang dianggap berbeda. Mereka menjadi sasaran para pem-bully lantaran penampilan, ras, agama mereka, atau bahkan karena punya
keterbatasan—apa pun yang bisa dicemooh si pem-bully.
● Anak muda yang
kurang percaya diri. Para pem-bully bisa mendeteksi orang yang berpikir
negatif tentang dirinya sendiri. Orang seperti ini sering kali adalah sasaran
yang paling empuk, karena ia kemungkinan besar tidak bakal membalas.
Itulah lima point penting akibat dari rasa tidak percaya diri. Pada dasarnya, masih banyak dampak negatif akibat rasa tidak percaya diri ini. Oleh karena itu, sangat penting menanamkan rasa percaya diri pada diri kita masing-masing.
3.4 Cara Mengatasi Krisis Kepercayaan Diri
1. Kenali rasa ketidaknyamanan Anda
Kita semua memiliki rasa ketidaknyamanan. Bisa muncul karena jerawat di muka anda, selalu menyesali, tidak nyaman pada teman-teman anda. Memberikan nama pada sesuatu hal yang dapat membuat anda merasa tidak berharga, malu atau rendah dapat membantu melawan hal-hal tersebut. Anda bisa menuliskan pikiran anda pada sehelai kertas dan ini dapat membuat perasaan Anda lebih ringan dan bahagia. Ingat tidak ada seorang pun yang sempurna. Orang-orang disebelah Anda mungkin juga memiliki banyak rasa ketidaknyamanan yang sama dengan anda. Jika dengan menuliskan masalah anda tidak cukup membantu, anda bisa membicarakannya dengan teman dekat anda atau seseorang yang anda cintai. Membagi pikiran anda akan menolong meringankan beban yang anda tanggung sendiri.
Kita semua memiliki rasa ketidaknyamanan. Bisa muncul karena jerawat di muka anda, selalu menyesali, tidak nyaman pada teman-teman anda. Memberikan nama pada sesuatu hal yang dapat membuat anda merasa tidak berharga, malu atau rendah dapat membantu melawan hal-hal tersebut. Anda bisa menuliskan pikiran anda pada sehelai kertas dan ini dapat membuat perasaan Anda lebih ringan dan bahagia. Ingat tidak ada seorang pun yang sempurna. Orang-orang disebelah Anda mungkin juga memiliki banyak rasa ketidaknyamanan yang sama dengan anda. Jika dengan menuliskan masalah anda tidak cukup membantu, anda bisa membicarakannya dengan teman dekat anda atau seseorang yang anda cintai. Membagi pikiran anda akan menolong meringankan beban yang anda tanggung sendiri.
2. Kenali kesuksesan anda
Tidak jadi soal seberapa besar perasaan ketidaknyamanan anda, Tuhan telah memberkahi diantara kita dengen suatu bakat tertentu. Temukan sesuatu hal yang anda ahli dan jago di bidang itu dan fokuslah untuk mengembangkannya. Rendah diri adalah pernyataan pikiran yang mendeklarasikan diri anda sebagai Korban. jangan biarkan diri anda menjadi Korban.
Tidak jadi soal seberapa besar perasaan ketidaknyamanan anda, Tuhan telah memberkahi diantara kita dengen suatu bakat tertentu. Temukan sesuatu hal yang anda ahli dan jago di bidang itu dan fokuslah untuk mengembangkannya. Rendah diri adalah pernyataan pikiran yang mendeklarasikan diri anda sebagai Korban. jangan biarkan diri anda menjadi Korban.
3. Bersyukurlah atas apa yang anda miliki
waktu membuktikan akar dari perasaan ketidaknyamanan dan tidak percaya diri adalah perasaan selalu tidak cukup atas kepemilikan sesuatu, apakah itu pengakuan emosional, keberuntungan, uang, dll. Dengan mengakui dan menghargai apa yang kita miliki, anda dapat melawan perasaan tidak utuh dan tidak puas. Menemukan kedamaian dalam diri akan membangkitkan percaya diri anda.
waktu membuktikan akar dari perasaan ketidaknyamanan dan tidak percaya diri adalah perasaan selalu tidak cukup atas kepemilikan sesuatu, apakah itu pengakuan emosional, keberuntungan, uang, dll. Dengan mengakui dan menghargai apa yang kita miliki, anda dapat melawan perasaan tidak utuh dan tidak puas. Menemukan kedamaian dalam diri akan membangkitkan percaya diri anda.
4. Selalu berpikiran postif
Hindari mendapatkan rasa kasihan dan simpati dari orang lain. jangan pernah membuat orang lain memiliki rasa rendah terhadap anda, mereka bisa merasa sepert itu hanya dengan seijin anda. Jika anda terus menerus benci dan merendahkan diri anda sendiri, orang akan melakukan dan menilai anda seperti itu. Anda harus berbicara positif tentang diri anda,tentang masa depan anda, dan tentang kemajuan anda.Jangan pernah takut menunjukkan kekuatan dan qualitas anda pada orang lain.
Hindari mendapatkan rasa kasihan dan simpati dari orang lain. jangan pernah membuat orang lain memiliki rasa rendah terhadap anda, mereka bisa merasa sepert itu hanya dengan seijin anda. Jika anda terus menerus benci dan merendahkan diri anda sendiri, orang akan melakukan dan menilai anda seperti itu. Anda harus berbicara positif tentang diri anda,tentang masa depan anda, dan tentang kemajuan anda.Jangan pernah takut menunjukkan kekuatan dan qualitas anda pada orang lain.
5. Berpakaian rapi
Walaupun pakaian tidak membuat orang lebih berkualitas, tapi dapat mempengaruhi cara berpikir kita terhadap diri kita sendiri. Ketika kita tidak terlihat bagus, maka perasaan anda juga tidak bagus. dan ini dapat merubah cara anda membawa diri anda sendiri dan berinteraksi dengan orang lain. Ini bukan berarti anda harus menyediakan uang yang banyak untuk belanja baju. Daripada membeli banyak pakaian murah, lebih baik membeli beberapa baju dengan kualitas tinggi. Dalam jangka waktu yang lama juga akan menghemat pengeluaran, sebab baju yang lebih bagus dan sedikit lebih mahal akan lebih kuat dibandingkan baju yang jelek dengan harga yang murah.
Walaupun pakaian tidak membuat orang lebih berkualitas, tapi dapat mempengaruhi cara berpikir kita terhadap diri kita sendiri. Ketika kita tidak terlihat bagus, maka perasaan anda juga tidak bagus. dan ini dapat merubah cara anda membawa diri anda sendiri dan berinteraksi dengan orang lain. Ini bukan berarti anda harus menyediakan uang yang banyak untuk belanja baju. Daripada membeli banyak pakaian murah, lebih baik membeli beberapa baju dengan kualitas tinggi. Dalam jangka waktu yang lama juga akan menghemat pengeluaran, sebab baju yang lebih bagus dan sedikit lebih mahal akan lebih kuat dibandingkan baju yang jelek dengan harga yang murah.
6. Berjalan dengan cepat
Gaya berjalan sangat berbicara banyak tentang kepribadian anda. apakah lambat?seperti kelelahan?menyakitkan? atau enerjik? orang dengan rasa percaya diri bagus akan berjalan lebih cepat. Mereka memiliki tempat yang harus dituju, orang yang harus ditemui, pekerjaan penting yang harus dilakukan. Anda dapat meningkatkan kecepatan langkah jalan anda. Berjalan 25% lebih cepat dari sebelumnya akan dapat membuat anda terlihat dan merasa lebih penting.
Gaya berjalan sangat berbicara banyak tentang kepribadian anda. apakah lambat?seperti kelelahan?menyakitkan? atau enerjik? orang dengan rasa percaya diri bagus akan berjalan lebih cepat. Mereka memiliki tempat yang harus dituju, orang yang harus ditemui, pekerjaan penting yang harus dilakukan. Anda dapat meningkatkan kecepatan langkah jalan anda. Berjalan 25% lebih cepat dari sebelumnya akan dapat membuat anda terlihat dan merasa lebih penting.
7. Berikan pujian kepada orang lain
Ketika berpikir negatif tentang diri kita, kadang kita juga melakukan hal yang sama pada orang lain dalam bentuk hinaan dan gosip. Hindari bergosip ria yang mana dapat menusuk diri anda sendiri dan berusaha memberikan pujian pada orang-orang disekitar anda. Dalam prosesnya, anda akan menjadi disukai dan dapat membangun rasa percaya diri. Dengan melihat sisi yang terbaik dari orang lain,secara tidak langsung membawa hal yang terbaik pada diri sendiri.
Ketika berpikir negatif tentang diri kita, kadang kita juga melakukan hal yang sama pada orang lain dalam bentuk hinaan dan gosip. Hindari bergosip ria yang mana dapat menusuk diri anda sendiri dan berusaha memberikan pujian pada orang-orang disekitar anda. Dalam prosesnya, anda akan menjadi disukai dan dapat membangun rasa percaya diri. Dengan melihat sisi yang terbaik dari orang lain,secara tidak langsung membawa hal yang terbaik pada diri sendiri.
8. Duduk di bangku paling depan
Orang-orang ‘Aliran belakang’ mungkin dapat bersenang-senang di sekolah atau di kuliah pada saat duduk di belakang, tapi itu tidak akan memberikan dorongan untuk membangun rasa percaya diri. Jangan pernah takut untuk diperhatikan. Dengan memutuskan untuk duduk di baris depan,anda dapat menghilangkan ketakutan yang tak beralasan karena diperhatikan dan dapat membangun kepercayaan diri anda.
Orang-orang ‘Aliran belakang’ mungkin dapat bersenang-senang di sekolah atau di kuliah pada saat duduk di belakang, tapi itu tidak akan memberikan dorongan untuk membangun rasa percaya diri. Jangan pernah takut untuk diperhatikan. Dengan memutuskan untuk duduk di baris depan,anda dapat menghilangkan ketakutan yang tak beralasan karena diperhatikan dan dapat membangun kepercayaan diri anda.
9. Berbicaralah dan Tersenyumlah
Penelitian membuktikan banyak orang takut berbicara atau bertanya pada grup diskusi atau acara umum. Mereka takut akan dinilai orang lain karena berbicara sesuatu yang konyol. Padahal, orang kebanyakan lebih menerima daripada yang kita bayangkan. Kenyataannya kebanyakan orang memiliki ketakutan yang sama persis. Dengan berusaha berbicara setidaknya sekali di setiap diskusi kelompok, anda akan menjadi pembicara yang bagus, lebih percaya diri tentang pikiran anda, dan akan dikenali sebagai leader oleh rekan-rekan anda. Selain itu,jangan lupa juga untuk selalu tersenyum, coba untuk tersenyum sesering mungkin. Orang selalu menyenangi wajah yang penuh senyum. Orang akan selalu welcome jika kontak dengan anda. Wajah yang selalu tersenyum akan selalu menerima kehangatan dan rasa sayang. Penerimaan yang baik dari orang lain akan meningkatkan rasa percaya diri kita.
Penelitian membuktikan banyak orang takut berbicara atau bertanya pada grup diskusi atau acara umum. Mereka takut akan dinilai orang lain karena berbicara sesuatu yang konyol. Padahal, orang kebanyakan lebih menerima daripada yang kita bayangkan. Kenyataannya kebanyakan orang memiliki ketakutan yang sama persis. Dengan berusaha berbicara setidaknya sekali di setiap diskusi kelompok, anda akan menjadi pembicara yang bagus, lebih percaya diri tentang pikiran anda, dan akan dikenali sebagai leader oleh rekan-rekan anda. Selain itu,jangan lupa juga untuk selalu tersenyum, coba untuk tersenyum sesering mungkin. Orang selalu menyenangi wajah yang penuh senyum. Orang akan selalu welcome jika kontak dengan anda. Wajah yang selalu tersenyum akan selalu menerima kehangatan dan rasa sayang. Penerimaan yang baik dari orang lain akan meningkatkan rasa percaya diri kita.
10. Berolahraga
Pikiran yang sehat muncul dari badan/ fisik yang sehat pula. Jika anda dalam kondisi fit, anda akan memiliki energi positif. Jika fisik tidak fit, anda akan merasa tidak menarik. Ini akan menyebabkan kemerosotan akhlak. Sedikit disiplin dalam hidup anda dapat membantu banyak dalam pencapaian rasa percaya diri yang lebih tinggi.
Pikiran yang sehat muncul dari badan/ fisik yang sehat pula. Jika anda dalam kondisi fit, anda akan memiliki energi positif. Jika fisik tidak fit, anda akan merasa tidak menarik. Ini akan menyebabkan kemerosotan akhlak. Sedikit disiplin dalam hidup anda dapat membantu banyak dalam pencapaian rasa percaya diri yang lebih tinggi.
11. Perluaslah pengetahuan.
Perluaslah pengetahuan Anda misalnya dengan belajar bahasa asing,
keterampilan tertentu. Cara ini cukup bagus untuk mengembangkan pikiran dan
meningkatkan kepercayaan diri.
12. Cobalah untuk rileks.
Sekitar 90 persen dari apa yang seringkali kita khawatirkan tidak
benar-benar terjadi. Jadi, jangan biarkan stres merusak rasa percaya dirimu.
Cobalah meluangkan waktu untuk benar-benar bermeditasi sekitar 15 menit dalam
sehari.
13. Motivasi dirimu Motivasi adalah dorongan yang timbul pada
diri seseorang secara sadar atau tidak sadar, untuk melakukan sesuatu tindakan
dengan tujuan tertentu.motivasi bisa datang dari diri sendiri ( merupakan
kebanggan yang akan didapat bila berhasil akan sesuatu) maupun dari luar diri.
14. Teruslah
Berlatih Tingkatkan Kemampuan
Berusahalah menjadi ahli dalam bidang
yang menjadi bakat terbesarmu. Jika perlu jadilah professional. Misalnya jika
kamu memiliki bakat menulis teruslah berlatih, kirimkan tulisanmu ke berbagai
media. Jika kamu memiliki kesempatan dan dana yang cukup, ikutlah kursus atau
pelatihan berkkaitan dengan bakatmu.
15. Jangan Ragu Minta Bantuan Orang lain
Bantuan orang lain ada kalanya diperlukan jika kita mengalami kesulitan karena
tidak mendapatkan solusi atau sesuatu masalah. Orang yang percaya diri tidak
segan minta banntuan orang lain. Disisi lain dia juga tidak sakit hati atau
frustasi jika permintaannya ditolak. Contoh : dikalangan remaja yang sebagian
besar pelajar, biasanya mengalami kesulitan mengerti materi pelajaran. Jika
anda orang tersebut, janganlah ragu atau malu meminta bantuan teman anda yang
lebih mengerti akan materi itu.
17. Belajarlah
Dari Keberhasilan Orang Lain
Setiap orang pasti memiliki kiat-kiat
untuk berhasil mencapai targetnya misalnya Untuk dapat menghafalkan materi
pelajaran yang begitu banyak, setiap siswa punya cara/tips/kiat sendiri-sendiri
maka belajarlah dari hal tersebut. Seperti pepatah mengatakan “ jika rumput
tetangga lebih hijau, tentu rumput itu dirawat lebih baik ”. Belajarlah pula
dari orang yang telah sukses, bukan orang yang semata-mata sukses mendadak,
tetapi mereka yang pernah mengalami kegagalan, kemudian bangkit menjadi seorang
yang sukses melewati fase kegagalan itu.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan Percaya diri adalah modal dasar seorang manusia dalam
memenuhi berbagai kebutuhan sendiri. Seseorang mempunyai kebutuhan untuk
kebebasan berfikir dan berperasaan sehingga seseorang yang mempunyai kebebasan
berfikir dan berperasaan akan tumbuh menjadi manusia dengan rasa percaya diri. Kepercayaan
diri dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dirinya sendiri, sedangkan
faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar dirinya. Orang yang punya kepercayaan diri rendah atau
kehilangan kepercayaan diri memiliki perasaan negatif terhadap dirinya,
memiliki keyakinan lemah terhadap kemampuan dirinya dan punya pengetahuan yang
kurang akurat terhadap kapasitas yang dimilikinya. Adanya hal tersebut,
menimbulkan berbagai dampak negatif yang merugikan seseorang yang mempunyai
rasa tidak percaya diri. Oleh
karena itu, sangat penting menanamkan rasa percaya diri pada diri kita
masing-masing. Jangan pernah merasa
minder dengan sesuatu ataupun dengan orang lain karena dengan rasa minder atau
tidak percaya diri tersebut, anda hanya
akan menjadi orang yang terpuruk dan
rendah diri.
B. Saran Selalu berpikir positif
pada setiap waktu, hal tersebut benar-benar perlu di lakukan karena untuk
meningkatkan perkembangan emosional setiap orang, khususnya bagi para remaja.
Selain itu, berpikir positif juga dapat menghilangkan stress. Seyogyanya, jika
anda mulai berpikir negatif, mau tidak mau anda sedang merancang dan membuat
hal-hal buruk terjadi kepada anda. Dan itu memang benar terbukti.
Berpikir
positif membuat pribadimu semakin berkembang dan menjadi lebih baik dalam
segala aspek. Kemudian, mintalah bantuan orang tua dan teman untuk membantu
anda menghilangkan rasa minder atau tidak percaya diri itu. Pasti mereka dapat
memberikan solusi yang terbaik untuk anda kedepannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Haidar, Fizi. 2012. Makalah Tentang Rasa Percaya Diri.
http://haidarfzi.wordpress.com/2013/11/09/makalah-tentang-rasa-percaya-diri.html
(Diakses
tanggal 30 Mei 2014).
Haryanto. 2010.
Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri. http://belajarpsikologi.com/2010/06/cara-meningkatkan-kepercayaan-diri.html
(Diakses tanggal 31 Mei 2014).
Holikulanwar, Abdul. 2012. Apa itu
Bullying. http://holikulanwar.blogspot.com/2012/05/apa-itu-bullying.html (Diakses tanggal
31 Mei 2014).
Martantim,
Reizha. 2012. Krisis Kepercayaan Diri. http://tulisantantim.wordpress.com/2012/05/krisis-kepercayaan-diri.html (Diakses tanggal 30 Mei 2014).
Merista, Nita.
2010. Solusi Untuk PEDE. http://wownita.blogspot.com/2010/09/Solusi-untuk-pede.html (Diakses tanggal 30 Mei 2014).
Panjaitan,
Dicky. 2012. Bullying Menurunkan Prestasi Belajar. http://tugasdicky.blogspot.com/2012/02/bullying-menurunkan-prestasi-belajar.html
(Diakses tanggal 31 Mei 2014).
Rustanto,
Bambang. 2011. Percaya Diri Itu Penting. http://bambang-rustanto.blogspot.com/2011/07/percaya-diri-itu-penting.html
(Diakses
tanggal 30 Mei 2014).
Langganan:
Postingan (Atom)